Pupuk Indonesia dan Pemkot Palembang Kembangkan Pengelolaan Pupuk Organik

By Admin

nusakini.com - Pupuk Indonesia (Persero) dan Pemerintah Kota Palembang menjalin kerja sama mengenai pengelolaan sampah menjadi Pupuk Organik. Kerjasama tersebut unyuk mengembangkan pupuk organik. Saat ini Pupuk Indonesia sedang finalisasi feasibility study bersama dengan konsultan.

Nota kesepahaman (MoU) tentang kerja sama Pengelolaan sampah menjadi Pupuk Organik, ceremony penandatanganan dilaksanakan pada Jumat 23 Desember 2016 di Graha Pupuk Sriwidjaja, Palembang. Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat dan Walikota Palembang H. Harnojoyo, disaksikan oleh Komisaris Utama Pupuk Indonesia Bungaran Saragih. Pada saat ceremony Direktur Investasi Pupuk Indonesia Gusrizal dan Sekertaris Daerah Palembang Drs. Harobin Mastofa, Msi mewakili pimpinan masing-masing instansi bertukar plakat dan dokumen nota kesepahaman pengelolaan sampah menjadi Pupuk Organik.  

Menurut Direktur Investasi Gusrizal, kerjasama ini akan mengoptimalkan sinergi antara Pupuk Indonesia dengan Pemkot Palembang dalam hal pengelolaan sampah menjadi pupuk organik. “Selain itu, saat ini kapasitas produksi pupuk organik nasional juga masih jauh dibawah kebutuhan, terutama bila menyesuaikan dengan pola pemupukan berimbang 5:3:2, yaitu 500 kg pupuk organik, 300 kg NPK dan 200 kg pupuk urea per hektar lahan pertanian”, jelas Gusrizal.  

Kota Palembang dipilih sebagai wilayah pengembangan pupuk organik dengan memanfaatkan sampah kota karena potensi sampahnya yang cukup besar, yaitu sekitar 292 ribu ton pertahun, dengan potensi sampah organik sekitar 219 ribu ton per tahun. Selain itu dibutuhkan tambahan pupuk organik di wilayah Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung sekitar 18 ribu ton/tahun. “Selain itu, di Palembang juga ada anggota holding kita, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, yang dapat mengembangkan kerjasama ini lebih lanjut”, kata Gusrizal. 

Sekda Palembang mengatakan bahwa Pemkot menyambut baik keinginan Pupuk Indonesia ini, beliau mengatakan semoga kerjasama ini dapat segera direalisasikan dan diimplementasikan segera agar Palembang Emas di 2018 dapat tercapai. Harobin menambahkan bahwa dalam rangka persiapan Palembang sebagai tuan rumah Asian Games 2018 program ini sangatlah membantu agar kota menjadi lebih bersih. 

Kerja sama ini merupakan komitmen Pupuk Indonesia untuk mensinergikan kegiatan usahanya dengan program peningkatan kualitas lingkungan. Pupuk Indonesia sendiri saat ini dalam pengembangan pupuk organiknya menerapkan sistem kemitraan, yaitu bekerjasama dengan pengusaha swasta di berbagai daerah dimana Pupuk Indonesia memberikan lisensi dan formula pembuatan pupuk organik merk Petroganik.  

Beberapa pengembangan telah dilakukan oleh Pupuk Indonesia seperti pengembangan produk pangan, perkebunan dan holtikutura, food estate, serta terkait studi teknologi alternatif pengganti gas bumi sebagai bahan baku industri pupuk. Pupuk Indonesia sendiri adalah BUMN pupuk yang bertugas mengamankan pasokan pupuk dalam negeri, khususnya untuk sektor tanaman pangan. Saat ini Pupuk Indonesia membawahi lima produsen pupuk, yaitu Petrokimia Gresik, Pupuk Kaltim, Pusri Palembang, Pupuk Iskandar Muda dan Pupuk Kujang Cikampek.  

Pupuk Organik merupakan salah satu unsur penting dalam proses pengelolaan lahan pertanian. Pada saat ini Pupuk Indonesia (Persero) dan mitra perusahaan memproduksi pupuk organik rata-rata 2 juta ton per tahun. Bila mengacu pada pola pemupukkan 5:3:2 yang diajukan pemerintah, pada tahun 2030 diperkirakan kebutuhan pupuk organik mencapai 6,9 juta ton/tahun.(p/mk)